Senin, 22 September 2014

Pemenuhan tugas sejarah



Teks Pidato Presiden Soekarno

Saudara-saudara sekalian!
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.
Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas Nama Bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta


Seperti itulah lengkapnya pidato Bung Karno di hari merdeka RI. Ini merupakan kali pertama saya mengetahui bahwa pernyataan proklamasi tidak hanya berisi pernyataan kemerdekaan melainkan juga beberapa hal yang tertera di atas.
Berbicara tentang pidato Bung Karno, saya rasa bukan rahasia lagi jika proklamator kita yang satu ini memang ahlinya. Kebanyakan pidatonya menguras emosi rakyat. Dari haru hingga bara semangat. Bahasa yang berani menambah kesan angkuh yang memunculkan anggapan bahwa begitulah adanya Soekarno kita, gagah, berani mati demi negeri, dan hal yang lain-lain.
“Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
kalimat ini, misalnya.. seperti yang kita ketahui, sebelum proklamasi dilaksanakan, banyak terjadi konflik di antara golongan tua dan golongan muda. Dari mulai waktu pelaksanaannya dan mungkin masalah-masalah lain yang diperdebatkan. Belum tentu semua orang pada waktu itu mengetahui benar konflik-konflik yang terjadi, kecuali yang bersangkutan. Mendengar perkataan seperti di atas merupakan kebanggaan tersendiri yang pasti membuat semangat juangbangsa semakin tinggi saat itu.
            Pada pidato proklamasi, khususnya, perasaan rakyat yang mengidamkan kemerdekaan juga menjadi faktor mudahnya rakyat dihasut.
                Tapi, dengan adanya pidato-pidato yang membara dari Bung Karno, rakyat bisa turut maju dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang mengalami kondisi kritis beberapa tahun pertama. Berkat pidatonya pula Indonesia bisa melepaskan diri dari jajahan asing. Terima kasih, Soekarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar