Kata sakral yang jarang terucap kembali setelah masa penjajahan Jepang atas Indonesia yakni Jugun Ianfu. Istilah Nepang untuk menyebut wanita-wanita yang dijadikan sebagai pemuas seksual para tentara Jepang di masa Pendudukan Jepang.
Kebanyakan wanita ini diambil paksa oleh pihak Jepang. Selain itu, tipu muslihat turut mengiming-imingi para wanita. Dengan dalih mendapat pendidikan yang dijamin pihak Jepang, wanita cantikyang diambil ternyata ditempatkan di rumah bordil yang menjadi tempat 'istirahat' para tentara Jepang.
Gadis-gadis yang ditarik oleh pemerintah Jepang tak hanya berasal dari Indonesia, namun Korea, China, dan berbagai negara yang pernah dijajah Jepang turut 'menyumbangkan' para gadisnya dengan terpaksa pada Jepang.
Jumlah yang resmi dinyatakan pemerintah Jepang atas Jugun Ianfu ialah sekitar 200 sampai 300 ribu orang. Namun, pernyataan dari Jugun Ianfu yang masih hidup ternyata melebihi batas yang disebutkan pemerintah Jepang.
Pemerintah Indonesia sendiri pernah menuntut permohonan maaf dari Pemerintah Jepang, namun hal ini tidak terlalu diberikan perhatian yang cukup.
Begitulah pemerintah yang mengusahakan nama baik wanita di negaranya. Mengingat bahwa almarhumah seorang mantan Jugun Ianfu menyatakan menyesal bahwa ia dianggap cantik sewaktu dahulu. Sedangkan yang kita tahu, kecantikan adalah anugerah yang patut disyukuri, bukan untuk disesali.
semoga menjadi pelajaran bagi para gadis agar memuliakan dirinya hingga ia dimuliakan orang-orang di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar