Pemilik Punggung
Sepertinya, aku mengenalnya.
Mungkin pula aku pernah bertemu. Di mana? Hei, aku lupa. Tidak, aku tidak salah
ingat, dia tidak mirip temanku, mungkin dia memang temanku.
Aku melihatnya dari sudut lain,
iya, aku mengenalnya. Tapi pertanyaanku—lagi-lagi—di mana? Siapa dia? Teman
masa SD-kah? SMP? Atau SMA-kah? TK?
Ingin rasanya aku bertanya
“apakah aku mengenalmu, Tuan?” tapi aku takut tidak sopan. Ingin aku
mengajaknya berbincang, tapi aku takut dikira sok akrab. Lantas, bagaimana caranya?
Aku merenung sejenak.
Dia beranjak, berbalik badan.
Hei.. mungkin aku memang
mengenalnya. Aku mengenal punggungnya. Aku mengenal punggung yang menjauhiku
itu. Ah, ternyata dia itu… ya, aku mengenalnya. Tapi mungkin, aku memang
ditakdirkan untuk melupakan pemilik punggung itu. Ya, aku ditakdirkan untuk
melupakannya.
Melati
Nur Fajriani, 290515
Tidak ada komentar:
Posting Komentar